Dekadensi Liga Italia

Senin, Oktober 08, 2012

Logo Liga Italia
Liga italia kini sudah di geser oleh liga inggris dan spanyol. Bahkan liga jerman ikut menggeser liga italia dari peringkat tiga ke peringkat empat di koefisien uefa. Sehingga liga italia hanya bisa mengirim wakilnya tiga klub saja yang tadinya empat klub. Secara sejarah,liga italia di era 90an cukup mendominasi partai final liga champions dan piala uefa pada waktu itu. Di final liga champions pada waktu itu wakil dari liga italia hampir setiap tahunnya mengirim wakilnya ke final. Ada Ac Milan,Juventus dan Sampdoria yang pada era 90an bisa sampai ke final liga champions. Bahkan di kasta kedua piala uefa hampir klub italia mencicipi finalnya,sebut aja Fiorentina,Inter Milan,Juventus,Parma,Lazio,As Roma,Torino dan Napoli. 

Tapi di era milenium,liga italia mampu membuat all italian final di old trafford pada beberapa tahun yang lalu di liga champions. Setidaknya ada tiga wakil dari italia yang mampu mencapai semifinal. Memang sangat diakui pada waktu itu klub liga italia masih bisa berkompetitif dengan peserta dari liga lainnya. Di liga champions wakil dari liga italia masih mampu unjuk gigi tapi ironisnya di final piala uefa yang kini menjadi liga uefa,klub liga italia sudah layu di perebutan liga uefa. Terakhir klub liga italia juara liga uefa pada tahun 99' dengan parma sebagai juaranya. 

Selain itu,rating liga italia pada waktu itu masih lebih baik dibandingkan dengan liga lainnya. Walau pemain terbaik dunia juga selalu bermunculan dari spanyol. Tapi liga italia masih sangat kompetitif dan seru. Bayangkan ada delapan pemain terbaik dunia yang lahir dari liga italia,sebut saja ada Ronaldo,Lothar Mattheus,Zinedine Zidane,Kaka',George Weah,Fabio Cannavaro,Marco Van Basten dan Roberto Baggio ini terhitung dari tahun 90 yang mendapat nominasi pemain terbaik dunia. Sebenarnya selain mereka masih banyak para pemain bintang yang pada waktu itu bernaung di liga italia,kalian pasti ada yang tahulah pastinya.

Lothar Mattheus Salah satu pemain terbaik dunia dari liga italia
Tapi semuanya itu hanya ada di masa lalu,berbeda drastis dengan apa yang ada di liga italia. Walaupun ada beberapa pemain bintang,tapi pemain terbaik dunia masih dipegang dari liga spanyol saat ini. Sekarang juga Ac Milan masih labil di kompetisi liga italia sehingga stadion sepi penonton dan metode transfer pemain yang sangat aneh,Juventus juga masih sepi penonton ketika bermain di liga champions melawan shaktark donetsk. Kini,liga italia masih harus dimulai lagi dari awal. Memang liga italia,bukan seperti liga inggris yang sangat berprospek menjadi ekonomi industri. Sehingga klub bisa dipegang oleh hak asing. Tapi setidaknya dari para wonderkid yang berladang di liga italia menjadikan liga italia bukan hanya liga penjual pemain berpotensi melainkan sarang para pemain potensial.

Fenomena kecurangan di liga italia juga masih menjadi aib yang tak terpisahkan oleh liga italia itu sendiri. Belum lama ini ada kasus antonio conte yang dihukum oleh figc karena melakukan kecerobohan yang berakibat fatal. Dengan berkolaborasi dengan bandar judi menjadikan dia dihukum oleh figc. Beberapa tahun silam juga ada skandal di liga italia yang merugikan juventus yang turun kasta. Tapi lucunya,setelah skandal itu italia juara dunia di world cup 06' di jerman dan Ac Milan juara liga champions di Athena,Yunani dengan menekuk Liverpool. 

Liga italia bukan seperti dulu lagi,bukan liga yang bertabur bintang dari segala penjuru dunia. Kini menjadi liga yang terkucilkan oleh liga italia dan liga inggris. Tapi semua ini hanya berpaling dari prestasi para klub italia di liga champions dan liga uefa. Bukan berpacu pada tim nasional italianya. Saya yakin,walaupun liga italia masih belum seperti dulu lagi,tim nasional italia mampu membuktikan italia masih terbaik di pentas pentas eropa dan dunia. 

Saya sebagai pecinta liga italia,turut prihatin atas ini. "Infrastruktur stadion juga harus dibenahi." Ujar Karl-Hez Rummanigge yang menyindir pembangunan allianze arena sebagai stadion modern masa kini. Dan itu juga menjadi corong mengapa di liga jerman stadion hampir selalu penuh dengan penontonya. Mungkin apa yang di katakan chairman Bayern Muenchen ini.


Terima Kasih Sudah Membaca

0 comments