Melihat judul diatas ini bukanlah saya asal menulis. Disini saya berbicara seorang pengamat khususnya pengamat sepak bola. Mereka adalah tokoh yang mengerti spesifik yang berbicara lantang andai sepak bola sedang berlangsung dilayar kaca. Banyak opini masyarakat yang mengatakan bahwasanya mereka hanya bisa berkomentar saja tidak bisa bermain layaknya pesepakbola profesional. Ya itu sih bagi saya sah saja,lagipula tanpa mereka analisis pertandingan bisa di analisis dengan baik dan benar.
Mengamati dan mengerti adalah syarat khusus buat menjadi seorang pengamatr di ranah sepak bola,melalui dasar kecintaan mereka pada sepak bola. Mereka terjun dengan menjadi komentator bukan menjadi bagian teknis dari sepak bola itu sendiri. Latar belakang pekerjaan para komentator pun kebanyakan datang dari berbagai media entah itu elektronik ataupun media cetak. Mengapa saya bilang kalau pengamat bisa disebut pacar? banyak jawaban yang relatif membumbui jawaban tersebut. Menurut saya pengamat sudah tentu mengamati ataupun harus mengerti kondisi di sepak bola. Sama seperti halnya pacar yang wajib mengenal pacarnya demi terciptanya hubungan yang romantis. Begitupun juga pengamat harus romantis dengan sepak bola agar segala keburukan dan kebaikan dalam menganalisis kasus ataupun pertandingan berakhir sempurna dengan riset yang di jelajahi para pengamat.
Badan sepak bola indonesia pun sering dikritik oleh para pengamat,ada kemungkinan mereka para pengamat lebih tahu sistem yang harus berjalan di badan sepak bola nasional kita khususnya untuk liga indonesia saat ini. Kita tahu liga di indonesia ini sistemnya selalu berbeda dan tentatif. Pertanyaannya adalah mengapa tidak para pengamat sepak bola saja yang mengisi struktur di badan sepak bola nasional kita? ah saya aja tidak tahu.
- Jumat, November 18, 2011
- 0 Komentar