Ketika Sedih, Ingat orang yang paling kita sayang, Orang Tua .....

Saya mulai menulis lagi, kali ini dengan perasaan yang sangat sedih dan campur aduk. Selama ini saya terlalu acuh dengan diluar sana. Semenjak punya pacar, saya jadi terkungkung oleh rasa yang saya alami. Harus jemput, harus mengikuti kemauan dia, itu semata - mata semua saya penuhi karena perasaan saya tidak sedikit. Maka, apapun harus saya lakukan semampu saya.

Tiga tahun lamanya saya menjalani hubungan, diterpa banyak hal dari soal duka dan suka,soal tengkar tidak juga sedikit dialami namun kita selalu tau cara menyelesaikannya. 

Entah kenapa, belakangan ini sedikit demi sedikit selalu ada pertengkaran yang saya juga tidak tau mula-mulanya, saya sudah sebanyak-banyaknya sabar karena harus mengikuti polanya namun fitnah dan segala hal yang saya utarakan berdasarkan apa yang saya rasa seperti sia-sia, semua dalih dibantai dengan dalil-dalil perempuan. Semuanya salah kita. 

Tidak hanya soal perempuan, saya juga sedih soal soal-soal yang lain seperti dalam hal pekerjaan, cita-cita dan juga sebagai pria di masa depan. Umur saya sudah 28 tahun, rencana pernikahan selalu ada dan saya sudah menetukan targetnya namun selalu ada masalah yang merasuki hubungan. Sekarang dia sudah mulai kasar, kata-katanya berbisa kadang semuanya membias. Saya kadang putus asa. 

Saya hidup di kosan sekarang, sudah jauh dari orang tua, kakak saya segera menikah, sodara-sodara saya juga segera menikah. Sementara saya harus menanggung berat hidup dengan pelbagai masalah. Saya kuat! saya yakin itu, kadang ada rasanya lelah dan mengingat kedua orang tua. Sedih rasanya, saya berjuang demi orang yang saya sayang. 

Saya pernah mendapat masukan seperti itu dari teman. Kala sedih capek dengan dunia, ingatlah orang yang kita sayang. Saya mencoba perlahan menguatkan diri dan berdamai dengan segala masalah. 

Saya mencurahkan semuanya disini karena blog ini merupakan teman saya mencurahkan segalanya. Saya tidak punya teman yang dengan mudah bercerita soal pribadi, ada batas dan semuanya terbatas. Di Blog ini saya bebas, saya bisa mengisi semua isi pikiran saya malam ini Minggu, 20 September 2019 di Kostan JNT.

Semoga rasa bahagia menunggu saya setelah ini. 

Menikmati Masa - Masa Sulit Dalam Hidup

Kehidupan saya tidak lebih baik beberapa tahun belakangan ini, benturan dengan orang tua selalu saja terjadi. Sejak menikah dengan ayah saya, ibu saya selalu marah. Masalah kecil atau besar, semuanya di buat porsi yang sama. Kadang, beberapa hentakannya membuat hati yang terasa sakit. Diusir, dihina dan sebagainya.

Saya sadar saya sudah besar, harusnya saya bisa membuat kondisi menjadi baik paling tidak ya dengan tidak bertengkar setiap hari. Kadang kita diskusi, kadang kita saling tengkar. Saya muak dengan kondisi seperti itu, saya memberanikan diri untuk pergi dan tinggal bersama paman dan bibi saya. Keadaan lebih membaik, karena tidak ada lagi saling tengkar dan bunyi - bunyi kasar dari mulut ibu tiri tersebut.

Saya belajar hidup mandiri, keuangan dan sebagainya bagian dari resiko saya, menjalani hidup dengan penuh kesabaran kadang pula masalah datang tak berujung pulih. Saya membiasakan hidup dengan perih walau kadang jauh dari kata hemat. Saya bekerja dengan gaji yang tidak kecil dan tidak besar, namun karena lebih besar pasak daripada tiang, saya harus menanggungnya beberapa bulan terakhir. Kekurangan dan keinginan menjadi kendala saya. Tapi itu dinikmati saja.

Kadang pernah, mau makan saja sampai bingung karena tidak punya sepeserpun tapi dengan kesabaran yang baik, perut tidak lagi lapar. Memang sudah hidup sendiri tapi belajar mandiri itu perlu, bersusah - susah itu intisari dari hidup. Saya menikmati dengan baik.

Untungnya saya mempunyai pacar yang sangat perhatian dan pengertian, walau kadang susah di kontrol sifat konsumtifnya namun perlahan ada masanya mengerti dalam kondisi apapun. Dia cukup membantu saya menjalani hidup yang seperti ini, masa - masa ini semoga cepat berakhir. Saya berusaha membuat dan melewati fase seperti ini  untuk menikmati hidup

Tahun Baru 2019, Apa yang sudah berubah ?

Dalam hidup perubahan itu adalah sebuah kepastian yang tidak bisa di abaikan. Saat banyak teman sekitar yang profesinya, statusnya, hartanya semuanya berubah apa yang terjadi dengan kita sendiri saat ini? Apakah sudah banyak yang berubah atau masih stagnan. Tentunya, perubahan itu pasti ada namun sebegitu berpengaruhnya kan perubahan itu dalam hidup kita sendiri.

Mari refleksi, kadang saya berpikir suatu saat nanti saya bisa menyenangkan kalian lalu bisa saja saya membuat kalian sedih. Kemungkinan - kemungkinan itu selalu akan datang. Jujur saja, saya sangat semangat ingin berubah dan menjadi matang dalam hal - hal tertentu. Khusunya dalam keterampilan di bidang yang saya geluti. Tentu saja itu sangat penting.

Banyak hal yang sudah berubah dari saya sendiri dan semakin tua semakin berat beban dalam menikmati hidup. Getir dan senang selalu berdampingan. Misalnya dalam hal percintaan, saya dengan pacar saya harus bertubi - tubi dihujani masalah dan akhirnya kita semakin tau cara menyelesaikannya walau harus berbuah manis atau pahit. Berubah dalam sikap tentu ada ujiannya, saya percaya itu.

Tahun 2019, saya sudah berubah dalam hal - hal tertentu. Menulis sudah jarang namun semoga saya bisa menulis dan berbagi ide - ide yang tidak begitu mutakhir namun patut untuk diceritakan. Tahun 2019 saya sudah berubah dan semoga perubahan ini membuahkan hasil yang baik.