Kalian pasti sering dengar kalau kata ibu atau bapak guru bahwa
rasa ingin tahu adalah hal positif untuk memulai dalam mencari ilmu dan itu
merupakan salah satu ciri dari manusia. Saya sepakat dengan itu. Tapi itu bagi
saya cuma berlaku dalam hal mencari ilmu. Saya mau membicarkan rasa ingin tahu
versi asmara. Wah pasti kalian sering atau pernah lah punya rasa ingin tahu
terhadap gebetan,pacar atau sekalipun mantan. Tapi suka nggak sesuai dengan
harapan. Kadang berakhir sakit hati setelah rasa ingin tahu kita kepada
pacar,gebetan atau mantan sudah kita ketahui.
Walau kadang sakit,rasa ingin tahu itu selalu muncul dibenak
untuk mengikuti perkembangan lawan jenis. Nggak henti – henti mau tahu apa yang
dia lakukan dan cerita hidup dia sebelumnya bersama orang lain. Apalagi
sekarang zamannya twitter dan facebook. Pasti banyak juga yang memantau
pacar,gebetan atau mantan dari jejaring social tersebut. Kalau pacar,pasti teliti dan sangat analisis
pantaunya. Kalau gebetan,dia cari siapa aja yang lagi dekat sama cowok atau
cewek yang di gebet. Dan kalau mantan,cuma memastikan dia sama siapa dan
kabarnya bagaimana. Ah saya nggak terlalu ngerti,mungkin kalian lebih paham
kali yah.
Ada teman saya yang setiap hari mantau timeline twitter
mantannya. Walau sakit hati udah jadi makanan sehari – hari,dia nggak patah
semangat. Pernah berujar sama saya “ walau dia sama orang lain,gue tetap yakin
kalau dia sama gue nantinya,walau isi timelinenya mesra sama pacarnya” ujar
teman saya. Saya pernah bilang ke
dia,itu Cuma buang energy aja tapi dianya acuh dengar ucapan saya. Itulah rasa
ingin tahu yang beresiko sama kondisi hati.
Intinya rasa ingin tahu kita semakin menjadi – jadi setelah
adanya jejaring sosial itu. Dan kita terkadang jadi pelaku rasa ingin tahu yang
sangat akut.Maka hati - hatilah kalau mau memantau atau mendengar cerita teman tentang seseorang yang kita puja di masa lalunya.
- Sabtu, Mei 26, 2012
- 0 Komentar