Dalam bulan juli ini,para calon gubernur asik berlomba - lomba mengobral janji dan janji kepada para rakyat khususnya yang sudah berdomisili di jakarta dan tentunya sudah ber-ktp jakarta. Ada yang datang dari pulau berbeda dan juga datang dari kota berbeda. Punya satu misi yang sangat penting yaitu untuk dapat menjadi orang nomor satu di ibukota jakarta. Memang sangat sulit untuk dapat merubah jakarta tapi kalau kata jokowi ' yang masih bisa dilihat tentu bisa diatasi terkecuali yang gak bisa dilihat' itu komentar dia terkait pertanyaan dalam hal banjir dan macet yang menjadi ciri khas ibukota jakarta. 

Semua para calon gubernur punya konsep masing - masing untuk mengatasi kota mentropolitan  ini,tapi semua solusi para calon gubernur ini sangat menggiurkan. Sayangnya dari keenam calon ini hanya di pilih satu. Kenapa keenam calon ini tidak menjadi aktor inti untuk merubah jakarta secara bersama. Maksudnya gini loh,mereka berangkat dari satu gedung untuk menjadikan jakarta seperti apa yang rakyat mau. Keenam calon ini punya solusi yang insya allah bisa diatasi secara rasional untuk merubah jakarta. Misalnya,jokowi punya solusi yang paling efektif dalam mengatasi banjir secara rasional. alex nurdin punya solusi hadapi kemacetan secara rasional dan para calon yang lain punya caranya sendiri tetapi caranya benar-benar solusi yang wahid untuk merubah jakarta..

Nah,kalau misalnya ada yang terpilih salah satu dari calon tersebut dan solusi dia waktu berkampanye cuma untuk menggratiskan sekolah. Yang saya takutkan,cara efektif yang ditawarkan calon gubernur yang lain tidak di aplikasikan ke ibukota. Jadinya sangat mubazir ide - ide efektif itu.