Pentingkah Nama Kita Bertengger Di Karya Ilmiah Orang Lain



Manusia itu ingin diakui keberadaanya. Sekecil apapun kontribusinya, dia selalu ingin diakui, didengar dan juga di hargai. 


Bagi sebagian banyak orang, diakui keberadaanya itu sangatlah penting. Seseorang itu ingin didengarkan, diakui dan dihargai. Kalau kita geser sedikit ke kasus dalam hal pacaran. Seseorang juga ingin diakui keberadaanya oleh pacarnya. Sadar tidak sadar, kita memang begitu. Kalau kau membantah. Coba saja kau datang berdua ke teman - teman pacarmu, lalu teman pacarmu bilang. " Jeng, ini siapa? pacar atau siapa nih" Ujar teman. Pacarmu bilang "Bukan kok, ini bukan siapa - siapa". Mungkin kamu adalah orang yang paling keki sedunia saat itu. 

Baiklah, saya tidak mau bicara itu disini, tidak terlalu monumental masalahnya. Seperti orang pandir saja ceritanya. Tapi saya ingin membedah hal yang konon katanya sangat penting bagi seorang akademisi. Saya ingin membahas ucapan terima kasih di media apapun. Maksudnya begini, nama kamu ada di karya seseorang, misalnya thanks to gilang di album kaset atau vinyl band teman. Atau nama kamu tidak ada di karya ilmiah seseorang teman. Bagaimana perasaanmu nak? jika namamu tidak tercantum oleh karya ilmiah sahabatmu. 

Saya pernah berurusan dengan ini, Sebelumnya beberapa teman saya memang sudah mengambil skripsi dan lulus. Saya pernah cek satu persatu skripsi mereka. Mirisnya, nama saya tidak ada disitu, okelah saya mulai mencoba mengerti. Lalu, saya cek juga teman dekat saya, ternyata juga tidak ada. Mulai dari sana, saya berpikir dan diam sejenak. Mengapa saya sakit hati? padahal tidak ada konflik apa - apa. Padahal anya membaca kata pengantar di sebuah skripsi teman. 

Saya langsung meninggalkan perpustakaan dikampus kala itu, saya tidak berani tanya sama teman saya mengapa dia tidak menaruh nama saya di dalam karya ilmiahnya. Saya jadi berpikir, apakah sebuah nama yang dipajang dikata pengantar skripsi, thesis,disertasi dan karya lainnya itu sebagai sesuatu hal yang penting. Dalam hal ini, saya beranggapan bahwa sekecil apapun kontribusinya seseorang itu ingin diakui keberadaanya, dengan secara fisik atau non-fisik. 

Menurut Rollo May, seorang tokoh psikologi. Dia mengembangkan pemahaman manusia yang didasarkan pada eksistensialisme, yaitu keinginan untuk menampakkan dirinya.Dalam mengembangkan teori ini, beliau menekankan pentingnya pemahaman akan hakikat manusia itu sendiri. Hakikat tersebut dapat diketahui mana kala seorang individu sudah mampu memahami siapa dirinya, untuk apa dirinya hidup, untuk apa dia melakukan sesuatu tindakan, dan lain sebagainya. Dengan begitu, peranan manusia adalah sebagai subyek dan obyek dengan pilihan bebas yang bertanggung jawab atas tindakannya dan dapat menentukan nasib atas dirinya sendiri. Eksistensialisme juga menekankan sifat manusia yang ingin diakui, sebagai tujuan dan hakikat keberadaan dan merupakan tinjauan individual. 

Saya juga punya niat sendiri ketika saya membuat kata pengantar, biar tidak ada yang merasa seperti saya, maka akan saya gunakan kata secara umum tidak memakai kekhususnya pada nama seorang teman. Bahkan, saya ingin memperbanyak kata terima kasih jika saya sudah bisa membuat kata pengantar kelak. Kalau kamu masih merasa bingung dan belum percaya, coba kau riset sama teman - teman yang lain jika nama kamu tidak ada di kata pengantar. Apa yang akan kamu rasakan? 




Tabik,