Makin banyak, yang dramatugi di lini masa.
Bagaimana dengan kamu? Apakah suka juga membuat hal yang mendramatisir di lini masa. Saya kira, kamu juga melakukannya. Kayaknya, saya juga pernah. Ya begitulah pokoknya. Jadi begini, saya punya teman yang baru saja putus dari pacarnya. Dia galau, pokoknya tidak karuan hidupnya pada saat itu. Dia merefleksikan apa yang dia rasa di lini masa. Twit dia sangat mencerminkan perempuan solehah. Seakan suci dipandang teman - teman yang mengikutinya di twitter. Saya juga berpikir demikian, kalau dia sudah beda. Maksudnya dalam bentuk positif.
Lalu, dia rajin sekali mengamati para pakar agama islam di lini masa yang rajin ngoceh tentang hal - hal yang bersentuhan dengan agama islam. Dia selalu meritwit apa yang di twit oleh para pakar tersebut. Yang di ritwitpun hal pacaran dalam islam. Mungkin ketika, melihat twit dari para pakar yang ngoceh tentang pacaran dalam islam. Semakin menegaskan kalau ia sudah larut jatuh ke lembah cinta yang pahit. Menurut saya sih begitu.
Tadinya ia hanya mengamati, beralihlah jadi dia yang twit dengan menyudutkan substansi dari pacaran. Sampai dia bilang begini "untuk mas atau mbak yang suka kultwit dakwah agama tapi masih pacaran, maaf aja dakwahnya gak masuk ke saya". Ini seakan menjadi teori subjektif dia yang di dukung olehapa yang dia rasa dan baca, ini mendekatkan pada kebencian pada cinta.
Saya terus terang kaget sekali melihat dia bergumam begitu di twitter. Akhirnya, dia jadi semakin islami dan mengikuti wadah islam. Semakin fanatik dan fundamentalis. Yang tadinya kiri menjadi kanan. Itu berubah cepat sekali semenjak saya kenal. Banyak yang menyenangi ketika dia kultwit tentang agama dan pacaran. Ada juga twit dia yang bangga akan kesendirian dia karena didukung faktor - faktor islami. Ta'aruf seperti di film ayat - ayat cinta mungkin inginnya dia. Saya mah berdoa yang terbaik aja buat dia.
Sudah setahun akhirnya, saya tidak komunikasi lagi dengan dia. Bertatap muka pernah sesekali. Tidak berujung intens pula. Ketika menjelang hari raya idul fitri kemarin saya dengar kabar kalau dia yang tadinya sangat antipati dengan hal pacaran malah pacaran dengan sesama komunitasnya. Saya kaget, bingung. Pokoknya bercampur aduk perasaan saya.
Padahal, twit dia setahun yang lalu itu bukti kongkrit kalau dia antipati dengan hal pacaran. Malah sekarang, dia menjalin hubungan yang hanya diketahui sedikit orang. Ini miris sekali bagi saya yang mendengarnya. Lalu, ketika saya konfirmasi ini terhadap teman dia, kata teman dia benar kalau dia itu menjalin hubungan asmara. Bukan maksud saya ikut campur, tetapi apa yang dia tulis kadang beda dengan hal yang dia lakuin. Ini sih pencitraan menurut saya.
Pantas saja, dia menjalin hubungan dengan seseorang jadi tidak pernah lagi kultwit tentang hal yang bersentuhan dengan dunia asmara. Karena dia juga melakukannya diam - diam dan tidak lagi antipati tentang pacaran seperti yang dulu ia sering tulis di twitter.
- Rabu, Agustus 14, 2013
- 0 Komentar