Terbagi Tiga Konsentrasi

photo/remarketingpr.com
Tadinya mau ada kutipan gitu biar keren dan di kira intelektual, tapi susah juga cari kata yang bagus, mau cari kata dibuku juga males carinya lagi .. Ya sudahlah kalo begitu ..


Ternyata, terlalu asik dalam zona nyaman itu nggak enak bung! kadang, suka nggak betah aja kalau dalam lingkaran yang itu - itu saja dan monoton. Maunya selalu ada yang baru, apapun bentuknya, dari teman sampai berkarya juga harus ada yang baru. Ya selalu berusaha agar produktif. Mumpung masih mau menanam benih.

Di awal - awal tahun ini, ada tiga konsentrasi yang harus saya selesaikan dan itupun harus memakan semua ide dan raga agar tetap utuh dan terjaga. Dari level akademik sampai ke tingkat bisnis. Tadinya agak bingung baginya, tapi ini demi saya sendiri. Sepertinya saya  harus menjelaskan satu-satu  biar lebih enak. 

1. Akademik

Ini adalah waktu yang paling krusial, karena ini menyangkut masa depan, sudah tujuh tahun saya bersandar di ketiak akademik, dan sekarang sedang mengerjakan karya ilmiah sebagai salah satu syarat kelulusan. 

2. Pekerja Lepas

Ya, kadang saya suka lepas-lepas kerja, eh bukan itu maksudnya. Jadi gini maksudnya, kadang saya suka mendapat rezeki dari hasil kerja lepas ini, kadang suka design, layout, tulis sesuatu bahkan jadi yang ngomongin sesuatu via digital. Nah, kali ini saya sedang berbagi untuk bisa jadi sesuatu itu dalam proyek pemilihan gubernur tahun 2017, ada salah satu kandidat yang saya kerjakan. 

3.Bisnis

Sebenarnya, ini kali pertama saya bisnis kolektif. Bisnis ini berada pada bidang fesyen. Anak muda dan lelaki tentunya. Saya bersama teman-teman saya, mencoba membangun bisnis clothing dengan brand yang bernama ' H A N S E L L '. Kadang, sehabis akademik, pekerja lepas saya harus menuangkan ide - ide saya di bisnis ini, walau lelah tetapi harus sesekali dipaksakan agar tetap melangit bisnis ini sesuai pada pasarnya. 

Mungkin, tiga konsentrasi itu yang membuat saya berterima kasih dalam kondisi ini, karena saya diharusnya maju pada level yang lebih sepadan dengan mereka yang pernah berada di titik ini. Soal asmara, ah lupakan dulu itu. Saya baru rehat untuk sendiri, lelah juga hati saya ini, mungkin ada saatnya semuanya bisa berbarengan dengan asmara dan berada pada hidup yang normal seperti mereka - mereka yang hidup dengan ilmu pengetahuan dan cinta. 


Sekian,