Memang benar adanya,bahwa dari kebanyakan keluhan yang diterima oleh telinga saya dari beberapa teman adalah pada saat terkena tilang di dalam perjalanan. Secara khusus,mereka menyebut polisi yang berada di jalan atau di lampu merah adalah iblis yang menakutkan. Apalagi kalau kita tak punya surat izin mengemudi rasanya selalu ada rasa tegang bercampur takut. Dari berbagai pengalaman yang dialami teman saya pada saat di tilang,memang sungguh bervariasi. Kadang juga ada cerita lelucon sampai serius. Jangankan mereka,saya sendiri aja pernah di pukul oleh polisi saat memasuki jalan besar rasuna said yang secara hukum nggak boleh dilewati kecuali jika mau putar balik. Sebenarnya banyak juga sih,kejadian ketika bersama polisi dari sebelum punya surat izin mengemudi sampai sesudah punya surat izin.
Yang saya heran dari banyaknya cerita yang dialami beberapa teman saya,hampir semuanya berlandaskan kalau polisi selalu benar. Apapaun alasannya kalau kita sudah melanggar pasti repot. Sebenarnya tinggal pilih sih,sesuai dengan lagunya Morfem Band yang berjudul 'pilih sidang atau berdamai' . Memang bener sih,Kenapa ya mereka selalu begitu? Nggak liat siapa kita ? dia mah nggak pandang bulu kecuali kalau ada korban yang punya sudara,kerabat atau bapaknya sendiri yang menjadi polisi atau atasannya baru deh bisa selamat dari perangkap razia atau tilang. Terkadang saya juga melihat banyaknya polisi yang melawan arah padahal itu kan bisa di tilang kalu kita yang bikin ulah. Tapi nyatanya santai aja kalau mereka mah. Mungkinkah ada strata raja jalanan? Menurut saya sih ada,Pertama adalah Para presiden dan beberapa ajudannya. Kedua,Mobil pemadam kebakaran yang lancar kalau lewat jalanan milik transjakarta. Ketiga adalah Mobil jenazah yang mempunyai banyak bodyguard,kalau ada yang mengahalangi hati2 sama yang naik motornya. Keempat adalah Polisi itu sendiri dan yang terakhir adalah Para pemuka agama yang memakai peci atau sorban.
Kalau menurut gue sih itu ajalah,nggak usah banyak-banyak. Pada kesimpulannya sih gue kecewa sama polisi yang menilang berdasarkan kepentingan aja. Kalau bokek dia semakin semangat cari uangnya. Kalau lagi banyak uang,yang nggak pakai helm pun nggak kena tilang. Sesuai kebutuhan dan kepentingan sih menurut gue. Ah,urusan dengan mereka sih repot,surat udah lengkap kadang mereka selalu cari kesalahan.
salam,
gilang gumgum
- Selasa, Agustus 16, 2011
- 0 Komentar