Menikmati Masa - Masa Sulit Dalam Hidup

Kehidupan saya tidak lebih baik beberapa tahun belakangan ini, benturan dengan orang tua selalu saja terjadi. Sejak menikah dengan ayah saya, ibu saya selalu marah. Masalah kecil atau besar, semuanya di buat porsi yang sama. Kadang, beberapa hentakannya membuat hati yang terasa sakit. Diusir, dihina dan sebagainya.

Saya sadar saya sudah besar, harusnya saya bisa membuat kondisi menjadi baik paling tidak ya dengan tidak bertengkar setiap hari. Kadang kita diskusi, kadang kita saling tengkar. Saya muak dengan kondisi seperti itu, saya memberanikan diri untuk pergi dan tinggal bersama paman dan bibi saya. Keadaan lebih membaik, karena tidak ada lagi saling tengkar dan bunyi - bunyi kasar dari mulut ibu tiri tersebut.

Saya belajar hidup mandiri, keuangan dan sebagainya bagian dari resiko saya, menjalani hidup dengan penuh kesabaran kadang pula masalah datang tak berujung pulih. Saya membiasakan hidup dengan perih walau kadang jauh dari kata hemat. Saya bekerja dengan gaji yang tidak kecil dan tidak besar, namun karena lebih besar pasak daripada tiang, saya harus menanggungnya beberapa bulan terakhir. Kekurangan dan keinginan menjadi kendala saya. Tapi itu dinikmati saja.

Kadang pernah, mau makan saja sampai bingung karena tidak punya sepeserpun tapi dengan kesabaran yang baik, perut tidak lagi lapar. Memang sudah hidup sendiri tapi belajar mandiri itu perlu, bersusah - susah itu intisari dari hidup. Saya menikmati dengan baik.

Untungnya saya mempunyai pacar yang sangat perhatian dan pengertian, walau kadang susah di kontrol sifat konsumtifnya namun perlahan ada masanya mengerti dalam kondisi apapun. Dia cukup membantu saya menjalani hidup yang seperti ini, masa - masa ini semoga cepat berakhir. Saya berusaha membuat dan melewati fase seperti ini  untuk menikmati hidup