Seharusnya itu goal !



Goal Muntari yang tidah di sah kan


Sejujurnya dalam kehidupan manusia tidak bisa jauh dari kesalahan,dalam kehidupan sehari -hari pun banyak manusia yang melakukan kesalahan. Tentu dalam hal lain juga begitu,di bidang olah raga sosok wasit selalu di tuntut rasa keadilan. Namun kesalahan memang terkadang di dera oleh sosok wasit. banyak wasit yang melakukan kesalahan dalam memimpin pertandingan. salah satunya adalah wasit asal italia yang bernama Paolo Tagliavento. wasit ini telah memimpin pertandingan antara ac milan melawan Juventus yang bertanding ada ahad lalu. Kedua tim memang bermain cukup imbang dengan skor yang di raih 1-1.  Dalam kaca mata global yang melihat pertandingan ini,pertandingan ini seharusnya berpihak kepada ac milan. Ada beberapa skandal di partai ini,yang paling jelas adalah di anulirnya goal sulley ali muntari,dilihat dari gambarnya saja sangat jelas kalau bola itu masuk,dan hakim garis juga mengarah jelas kearah bola,masa iya dia meragukan hal ini sih. Dianulirnya goal ini juga tidak bisa terlepas dari peran wasit Paolo Tagliavento. ia dengan mudahnya mengacuhkan selebrasi yang seharusnya dilakukan oleh beberapa punggawa ac milan khususnya muntari.  

Dengan hadirnya kesalahan ini,fifa semakin mantap ingin membuat teknologi garis gawang. Seharusnya hal ini tidak diperlukan dalam sepak bola,karena ini bagian seni dari sepak bola. tetapi para penggemar yang dirugikan akan berbalik sangat mendukung teknologi garis gawang. mungkin teknologi itu hanya di libatkan di negara maju berbalik bukan di sepak bola yang berada di negara tidak berkembang. Kesalahan dalam goal ini yang mirip sebetulnya banyak. tentu kamu masih ingat kan? bagaimana Lampard kebingungan disaat goal yang seharusnya masuk pada piala dunia 2010 lalu menjadi sebuah lelucon dalam sepak bola. Mungkin ia menertawai kebijakan wasit,tapi memang itulah yang dinamakan Human error.


Sebagai milanisti saya sangat kecewa dengan hasil seri itu,seharusnya ini jadi momentum untuk mengalahkan rekor juventus yang belum terkalahkan. saya juga agak mencurigai dengan dosa masa lalu yang dilakukan oleh juventus beberapa tahun lalu. Namun inilah sepak bola,hasil akhir harus diterima dengan jiwa besar walau bagaimanapun proses menuju hasil akhir pertandingannya.




Andai Para Polisi Demonstrasi

Polisi dalam wajah kartun
Pernahkah sebelumnya anda bayangkan kalau para polisi di indonesia demonstrasi entah apa itu tuntutannya di depan istana negara atau dengan instansi yang berkaitan. Pasti anda sering melihat di televisi para demontrasi yang ricuh dan itu akibatnya melawan para polisi. Kita semua tahu kadang perbuatan polisi dengan para pendemo itu kasar. Apalagi perlakuan mereka kepada para mahasiswa pada tahun 1998 silam. Itu sudah memantapkan bahwasanya para polisi juga melakukan perbuatan tidak terpuji terlepas dari itu salah satu dari sifat pertahanan mereka atau apapun. Terkadang saya berpikir,pernahkah para polisi indonesia demonstrasi atau adakah peluang dari para polisi indonesia untuk demonstrasi.  Ketika mencari tahu itu di google dengan kata Polisi Demonstrasi Ternyata saya menemukan itu. Saya menemukan bahwa para polisi itu berdemonstrasi lalu yang membubarkan para polisi itu tentara. Tapi berita ini bukan berasal dari indonesia melainkan dari Amerika Selatan yaitu Brazil tepatnya di Kota Rio De Janeiro. Berikut ulasannya kalau anda mau tahu lebih lanjut,langsung  klik aja. Saya berharap kejadian itu terjadi di indonesia yah,tapi mungkin saya hanya bisa berandai - andai saja. Mungkin saja pernah di indonesia tapi kemungkinan saya kurang riset lagi. Saya hanya ingin tahu apa yang nanti akan terjadi ketika polisi berhadapan dengan polisi. Mungkin saja kalau misalkan terjadi di indonesia akan sangat kacau nantinya berhubung budaya kita sangat keras dalam cetakan sejarah demonstrasi.


Saya selalu memainkan imajinasi saya tentang hal itu. Mungkin kalau benar terjadi bukan polisi yang menghadang tapi para tentara. Lagipula kemungkinan kecil polisi berhadapan dengan polisi kecuali para polisi menjadi dikotomi kalau ada kepentingan politik yang melibatkan para polisi yang menyebabkan beberapa polisi mendemo dan sebagian lagi menghadang. Untuk kepentingan dua orang yang berbeda,misalkan polisi yang satu mendukung kaum ini dan polisi yang satu lagi mendukung kaum itu. Atau mungkin juga yang menjadikan polisi demonstrasi adanya pihak yang merugikan sebagian polisi sehingga menjadikan sebagian polisi demonstrasi ke pihak yang terkait. Ah itu semua hanya imajinasi saya saja lah.


Tapi mengapa sampai sekarang rumah tangga kepolisian adem ayem yah? wah mulai timbul nih kecurigaan saya. Setidaknya kan ada pihak yang tidak selalu diuntungkan siapa tahu ada yang dirugikan,mungkin mereka yang merasa merugi,punya usulan untuk melakukan tindakan demonstrasi mungkin mereka malu yah sama para masyarakat. Ah tapi semua hanya tuhan yang tahu kebenarannya. Saya tetap percaya bahwa skenario tuhanlah yang paling tepat dan manjur.

Fenomena Kawula Muda

Dilihat dari judulnya saja sudah memakai nama 'kawula muda' ini sudah tentu saya akan menganalisis dari sisi pria saja. Soalnya saya kurang tahu tentang fenomena kaum hawa itu sendiri tapi walaupun sebenarnya tahu mungkin hanya sedikit saja yang saya tahu tentang perkembangan di dunia fashion atau apapun bagi kaum hawa. Bukan juga saya memilih judul 'kawula muda' karena Radio ternama Prambors sering menyebut sapaan mereka dengan sebutan 'Kawula Muda'. Tapi saya hanya ingin membagi cerita tentang fenomena kaum adam ini di ibukota yang belakangan ini saya liat dan itu mayoritas di perankan oleh para kawula muda. Ya walau ada juga sih kawula mudinya,tapi saya lagi tidak mau membahas itu.

Mungkin  anda juga pernah liat beberapa fenomena itu di sekeliling anda bahkan teman - teman anda atau jangan - jangan anda bagian dari semuanya. Bersyukur deh kalo anda bukan bagian dari semua ini,karena saya punya satu teman yang benar-benar selalu mengikuti zaman yang ada,Tergantung dari apa yang sedang berkembang. Terkadang saya jijik melihat tingkah laku dia. Semua tren selalu dia ikuti sampai masuk titik zona kebosanan dan begitu saja ditinggalkan. Mungkin teman saya ini adalah salah satu 'korban' dari buasnya fenomena gaya hidup di ibukota ini. Saya tidak akan menceritakan dia lebih jauh,kasihan nanti aibnya terbongkar.

Selain itu,Banyak juga para komunitas yang berkumpul di taman - taman ibukota. Sebut saja Taman Menteng,Taman Suropati Dsb. Saya kadang melihat beberapa komunitas itu memanjakan agendanya masing-masing. Semuanya masih dalam konteks hiburan. Saya yakin tidak semua yang masuk di komunitas itu akan loyal berada di komunitas itu. Pasti dia akan mencari fenomena terbaru lalu di pelajari oleh mereka. Memang tidak ada salahnya kalau begitu. Saya juga tidak menyalahkan beberapa dari mereka itu,tapi saya hanya bingung saja melihat semuanya. Semua mereka ikuti. Idealnya saya cuma ingin melihat kesetiaan saja disini bukan selalu mencari yang baru. Saya mendengar kabar,bahwa teman saya selalu berpindah - pindah haluan dalam menyibukan dirinya sendiri dari ia selalu mengkuti kegiatan beatbox,parkour hingga tari kaki yang cuma begitu aja seperti halnya tari suffle,semoga aja tulisannya benar begini.


Di beberapa tempat saya mulai geli kalau melihat kawula muda yang berpenampilan tanggung dan itu melekat pada fashion ala anak-anak fixie. Di beberapa tempat atau di kedai gitu,saya liat mereka selalu menggunakan celana panjang yang tidak difungsikan kegunaannya . Begini saja deh,mengapa saya bilang tidak difungsikan,karena pada dasarnya celana panjang itu digunakan ya paling tidak sampai telapa kaki lah,tapi yang saya liat beberapa dari mereka menggunakan celana panjang itu digulung hingga menyentuh ke dengkul. Ya itu memang wajar karena itu gaya ala anak fixie kok. Tapi bagi saya ya aneh saja,berhubung kemarin melihat ada yang tampil begitu dan saya risih saja liatnya. ya itu memang beberapa bagian dari fenomena ini. Mungkin juga beberapa pengaruh dari band atau musik yang dianut yang menjadikan mereka menjadi liar dalam hal fashion kekinian. Ya begitulah perkembangan zaman ini,tanpa adanya ini mungkin tak akan ada sejarah budaya khusus anak muda di masa depan.


fenomena kawula muda terkini


Saya berpendapat bahwa mereka yang masuk dalam golongan ini selalu mencari hal yang baru,hal yang belum dicoba. Saya sih maunya begitu tapi ada hati yang kurang berkenan akan hal itu. Terlalu ingin tampil 'ada' atau sering disebut 'eksis'. Makanya saya menghindari hal itu,toh saya juga memang hanya bisa melihat itu semua dari teman atau orang disekitar sajalah tidak perlu masuk dihabitatnya . Itu hanya dijadikan pelajaran saja bagi saya bukan sebagai panutan untuk mengikuti mereka.


Pertumbuhan Selera Musik

Dalam dua dekade ini,saya bersyukur karena masih di berikan hidup oleh sang pencipta. Artinya Saya juga diberikan kesempatan mendengarkan berbagai macam genre dari musik yang sebelumnya tidak saya ketahui dari usia belasan tahun. Dari dulu saya selalu mendengarkan lagu dari beberapa band yang hanya tampil di layar layar kaca. Waktu itu,saya mengecap bahwa band yang tidak tampil di televisi dan kurang terkenal walau hanya sekali dua kali tampil di layar kaca saya pasti acuhkan. Saya pernah liat band Netral waktu itu,dalam hati saya band ini kurang terkenal jadinya saya malas buat mendengarkan. Itu semua terjadi waktu saya masih sekolah dasar. Waktu itu,telinga saya hanya mendengar band yang terkenal lewat layar kaca. Sebuat saja Padi,Sheila on 7,Dewa 19,Slank dsb. Waktu smp pun saya masih berkutat dengan band mainstream Bahkan saya sampai cinta dengan band Ada Band. Setiap mereka mengeluarkan album pasti saya beli,saya suka band itu bukan saat vokalnya diisi oleh Baim melainkan Donni. Sampai-sampai saya pernah mengirim puisi ke salah satu wanita idaman saya waktu itu dengan lirik dari lagu Ada Band. Mungkin saya kurang riset dengan wanita idaman saya itu sampai dia tahu kalau puisi yang dikirim saya itu lirik lagunya Ada Band.


Itu terjadi pada masa smp silam,ketika itu saya belum tahu band indie bahkan band yang sering saya dengar pun saya malas dengar. Waktu itu saya memang kurang mengerti tentang itu. Mungkin band luar negeri yang saya tahu pertama kali cuma Limp Bizkit,karena pada waktu itu di lingkungan saya para pemudanya selalu memakai topi yang sering digunakan Fred Durst vokalis Limp Bizkit. Saya juga setiap pulang sekolah teman rumah saya selalu mengajak kerumah dia untuk menonton konser mereka dari vcd waktu itu. Ketika memasuki masa sma barulah saya mengenal band indie. Waktu itu,saya di ajak teman saya untuk menonton konser The Upstairs,Goodnight Electric dsb di La Piaza,Kelapa Gading,Jakarta Utara. Saya tadinya kurang berkenan dengan ajakan dia,tapi setelah disana saya melihat kerumunan anak muda ibukota yang sangat fashionable. Saya agak risih karena waktu saya berpenampilan kurang menariklah  di acara begituan. Setelah pulang dari sana,saya agak penasaran dengan band yang tampil di La Piaza itu dengan mencari tahu di dunia internet. Kebetulan sekali saya tertarik dan telinga saya sangat menyambut hangat musik mereka semua. Tidak semua sih hanya beberapa 


Saya baru berkeliaran di pentas seni setelah hadir di acara tersebut,teman sma saya juga kebanyakan tahu akan band tersebut. Dari situlah,saya mulai mencari tahu bukan hanya band itu saja tapi band lainya. Saya berpendapat ' kalau kita sering pergi ke acara konser,semakin banyak band yang berbakat yang kita temui'. Saya merasakan itu,ketika saya hampir selalu datang ke cara musik. Di dunia sma pula saya punya teman yang berminat menjadi rockstar buat masa depannya. Jadi saya juga sering dengar beberapa band luar dan dalam negeri dari mereka. Tapi beberapa band luar negeri mungkin yang kurang terkenal pada masa itu saya kurang suka. 


Berbagai genre musik kayaknya saya suka asal syaratnya lagu itu harus cocok di telinga saya dan tidak norak. Masa kuliah mungkin titik puncak semuanya,sampai sekarang pun saya masih menacari band dalam dan luar negeri yang menciptakan lagu yang benar cocok di telinga saya. Yang tadinya saya tidak mau tahu beberapa band besar seperti The Rolling Stones,The Doors,Kiss dsb. Sekarang seiiring saya benar ingin mau tahu jadinya semuanya saya pelajari walau tak semuanya saya dapatkan . Ya Setidaknya saya sangat antusias dengan keberadaan band tersebut. Genre yang saya suka sih tak terlalu banyak yah,ini genre inti loh. Kadang buat menambah referensi lagu lagu saya,saya membeli majalah terkemuka dari ibukota Rolling Stone. Saya juga suka mendapatkan rekomendasi band dari majalah itu dan juga lewat webzine musik seperti Jakartabeat,Deathrockstar dsb. Sampai sekarang sih saya udah menemukan beberapa band dalam dan luar negeri yang lagu-lagunya cocok di telinga saya. Sampai sekarang saya masih mencari beberapa band yang layak masuk nominasi dalam selera saya, :)