Confused With Humanism

Selasa, Oktober 02, 2012

Semua nggak ada yang salah asal kita masih dalam tahapan yang positif. Mencari ilmu pengetahuan juga demikan adanya. Segala bentuk referensi harus banyak dan beragam. Jangan pernah antipati dalam meminang ilmu pengetahuan apa saja. Stimulus yang diberikan lewat kitab suci menjadi bagian dinamika dalam penelusuran dalam mencari ilmu pengetahuan. Tapi ilmu agama apakah harus banyak referensi,bukankah hanya berpatok kepada alquran saja. 

Banyak dari mereka yang mempertanyakan alquran,tapi lebih percaya kepada koran. kadang ada banyak dari mereka yang merasa benar dalam sisi agamis tapi nggak ada bukti yang meyakinkan. Hanya mengutip kata dari orang lain. Tapi saya jadi bingung sendiri dengan banyaknya aliran yang ada di indonesia yang mengatasnamakan "islam". Dengan kebanyakan aliran itu jadi saya yang masih awam. Akan terus mencari dan mencari yang mana yang paling benar. Tapi pada dasarnya kebeneran itu mutlak hanya milik Allah swt.

Saya tak bisa memberikan kualifikasi untuk mereka yang humanisme. Saya juga tak bisa mendeskripsikan mereka yang humanisme dalam konteks agamis. Itu hak mereka,itu juga terserah mereka. Tapi kenapa mereka bisa yah,memikirkan hal seperti itu. Hal - hal yang diluar batas dari yang sebenarnya makhluk yang terbatas. Bahkan ada tokoh dunia yang telah menemukan partikel tuhan. Sinting banget yah,tuhan bisa diukur secara ilmiah. Ah tapi itu pemikiran mereka. 

Mereka yang humanis kadang berpikir sangat kritis demi apa yang mereka renungkan untuk mencari kebenaran. Albert Einstein,Plato dan Socrates adalah beberapa humanis terkenal yang lahir dari rahim budaya barat. Tapi banyak pemikiran dan idealnya tetap harus mencari kebenaran. Dan tentunya dengan berharap ridho dari Allah swt.

Terima Kasih Sudah Membaca

0 comments