Kalian Bukan Saksi Sejarah Yang Sahih

Kamis, Februari 06, 2014

Pernah bertemu dengan seorang fan sepakbola yang fanatik? Pasti pernah yah. Iya gue juga kok. Sebenarnya sih bukan fanatik, tapi sok fanatik menurut gue. Udah biasa kalau yang namanya fan idola, jika idolanya di ejek dikit pasti itu fan marah. Ada deh yang begitu. Jadi, ada beberapa hal yang paling gue benci dari sikap seorang fan. Bukan masalah chaos. Tapi ini sebuah pernyataan yang gak masuk akal aja menurut gue. Kalau masalah chaos sih, menurut gue udah biasa. Itu memang dinamika di dunia sepakbola termasuk jika seorang fan di ejek idolanya pasti marah. 

Jadi waktu itu, gue menemukan sebuah twit di akun fans sepak bola. Akun itu memang akun yang dikhususkan untuk info sepak bola oleh klb tertentu. Akun itu salah satu akun fanbase di kampus gue. Waktu itu sedang twit tentang sejarah kelah di dunia sepakbola. Ada tragedi yang merenggut banyak nyawa pada waktu itu. Sekitar era 80'an tragedi itu terjadi, klub yang terlibat adalah klub di eropa sana. Jadi, akun itu twit tentang sejarah. Mereka adalah fans masa kini yang berbicara sejarah. Tetapi seolah - olah mereka merasakan kejadian tragedi itu. 

Kosa kata yang disajikan juga "Kami". Gue sih setuju aja, kalau kata "kami" itu dipakai buat mendukung tim di era sekarang, karena gue tau betul usia para admin yang sedang twit tentang sejarah itu. Kira - kira begini. 


Gimana menurut lu? Kalau lu bagian dari Juventini atau Liverpuldlian (bener gak sih?) pasti sah - sah aja jika yang menjadi fans itu udah uzur (Waktu pas tragedi lu hidup di jaman itu). Paling sahih kalau lu itu benar - benar ada disana di stadion heysel, belgia. Nah, boleh dah lu twit kaya gitu. Udah beda jaman tapi pakai kata yang "jamak". Gue ketawa liat itu twit. 

Kalau mau menceritakan sejarah ya hilangin kata "kami". Kalau yang twit orang italia sih wajar apalagi dia juga menjadi saksi sejarah. Lah ini, udah lahir di era del piero cs. Malah sok - sok'an pernah merasakan tragedi itu. Inilah betapa lucunya fan sepak bola indonesia. Fanatisme mulai menjalar ke berbagai individu lewat individu lainnnya. 

Sekali lagi, menurut gue ini adalah hal yang gak masuk akal. Gue ngerti apa yang mereka ingin sampaikan. Mereka sudah bagus untuk bercerita, admin akun itu menceritakan pengorbanan fans juventus Secara jamak di berbagai dunia. Tapi ini seolah - olah mereka juga merasakan penderitaan. Bercerita aja, jangan seolah - olah ada di masa itu. Gue lebih suka itu. 



Terima Kasih Sudah Membaca

0 comments