Sekarang saya ingin mengungkapkan isi hati saya kepada ilmu yang konon sering disebut ratu ilmu. Menurut pengakuan ayah saya,waktu di sd dulu saya cerdas berhitung sampai pada suatu hari  dinobatkan sebagai anak paling pinter di kelas waktu itu. Hmm agak lupa - lupa inget sih saya mah. Tapi bersyukur aja saya mah. Mengikuti perkembangan zaman lama kelamaan saya mulai disulitkan oleh ilmu ini. Waktu smp pun saya masih bisa lah mengerjakan soal yang diberikan sama ibu guru. Tapi setelah memasuki sma saya sudah ketauan agak sedikit bisa mengerjakan matematika. Ironisnya jurusan di bangku kuliah saya mayoritas menggunakan ilmu matematika ini. benar - benar di jebak saya oleh jurusan yang saya ambil. Kita semua tau banyak orang yang kesal kalau sedang diajarkan matematika bahkan ada yang benci tidak mau mengikuti kelas matematika. Itu teman - teman saya waktu smp dan sma yang saya liat. 

Tapi mungkin juga,teman - teman kalian juga ada yang membenci pelajaran ini atau bahkan kamu sendiri juga benci. Tapi hikmah yang saya ambil dari pelajaran matematika ini yaitu walaupun rumitnya masalah pasti ada solusi di baliknya. Kamu pernah kan mendapat soal yang sulit dari guru atau dosen kalian,serumit- rumitnya soal yang diberikan pasti ada titik temu yang didapat. Walaupun saya kurang mahir di ilmu ini,berhitung sih bisa tapi rumus - rumus paten yang inti di ilmu matematika saya kurang paham. Menurut saya,orang yang paling cerdas itu adalah orang yang bisa mengerjakan matematika sampai tuntas.  itu definisi cerdas menurut saya loh.

Kadang kan juga ada tuh,orang yang tahu akan semuanya dianggap cerdas,menurut saya dia mah hanya mantap di wawasan saja. Belum tentu ia bisa mengerjakan soal rumit matematika. Tapi saya tidak bisa mengerjakan matematika pun tidak menyesal. Karena menuju sukses bukan bersumber dari matematika saja. Punya usaha pun hanya pandai berhitung uang saja. Rumus inti di matematika hanya digunaka sedikit saja. memang diakui pelajaran ini selalu membuat kening kita menjadi mengkerut. sekian. :D