Hubungan Kita Tidak Progresif Revolusioner

Selasa, Juli 21, 2015

Kakak kelas. Oh kakak kelas. Ungkapan melankolis dari jargon para adik - adik yang mencintai atau dicintai kakak kelas. Dinamika asmaranya banyak. Kadang ada juga yang terjatuh karena cinta. Hahaha. Saya tidak pernah pacaran dengan seorang kakak kelas. Dari dini hingga kini. Mungkin hanya sekedar pengagum saja, sampai ke jenjang yang lebih tinggi sih tidak. Sudah beberapa bulan ini, saya selalu ada intensitas komunikasi dengan kakak kelas. Kakak kelas kampus. Tidak usah disebutkan namanya, tidak etis. 

Awalnya, saya memang kagum sama dia, interval dua sampai empat tahun, barulah saya menjalin komunikasi lewat salah satu instant messaging. Selama kita komunikasi  hasilnya gitu -gitu aja tidak ada progress, ini yang membuat saya agak ragu juga untuk memantapkan pilihan. Pertama, saya masih ada keraguan karena saya takut bunuh diri dari lingkar ekonomis. Kedua, dia bukan tipe mudi lagi, sudah berpikir ke pelaminan. Ketiga, apa ya? Bingung ah! hahaha. Pokoknya, banyak alasan yang dibuat - buat dan juga memang begitu adanya. 

Bukan Illustrasi hanya Imajinasi


Jadi, dia ragu saya pun ragu. Hasilnya, kita sama - sama ragu. Sampai ini pun, hubungan kita masih flat tanpa diintervensi kondisi. Saya berpikir, saya harus memantapkan ekonomi dahulu. (Idealnya sih begitu kan) tapi kalau memang ada  relawati yang sukarela sih itu rezeki asmara. Hahahaha. Intinya, hubungan ini hanya main - main yang sekali kali saya permainkan dan juga permainan dia. Bingung ya? Udah ah, makin kesana - kemari nulisnya. 


Terima Kasih Sudah Membaca

0 comments