Satu Pertanyaan,Tapi Sulit Membuat Pernyataan

Rabu, November 25, 2015

Kata orang - orang, menulis itu bikin hati lega dan pikiran tenang, semua yang ada di isi kepala dan hati jadi bisa di terjemahkan secara tekstual. Menurut saya, ini sudah mulai era transparansi digital yang sangat prestisius. Begini, saya akan berbagi dalam hal asmara. Cie. Dalam hal asmara semuanya pasti melibatkan hati dan pikiran, kadang sejalan dan kadang sebaliknya. Ada yang jatuh cinta dan ada yang jatuh karena cinta. 


Ini dia FH!


Jujur saja, kali ini saya sedang bahagia, senang, gembira. Mungkin ketiga kata itu mewakili hati saya saat ini. Bukan apa - apa, saya sedang jatuh cinta. Iya, sedang jatuh cinta sama seseorang yang berinisial FH. Sebelumnya deskripsi hubungan saya dengan FH sudah saya tulis sebelumnya. Saya menulis ini karena hanya satu pertanyaan. Beberapa hari yang lalu, saya sedang asik mengobrol dengan dia. Dia bilang 

"Apa yang membuat kamu suka sama aku?"  Tanya FH. 

Karena satu pertanyaan itu, saya bingung membuat pernyataan. Sebenarnya saya tidak tau alasanya, suka mah suka, perihal dia unik, baik, dermawan, cantik, perhatian. penyayang itu bonus ketika saya sudah menjalin hubungan dengan dia. Saya bingung loh ditanya tentang itu. Buset, kepala saya seperti ingin berbohong, tapi memang kenyataanya saya tidak tahu, atau belum ada kata yang tepat untuk mewakili Iitu semua. 

Yang saya tahu, saya jatuh cinta pada pandangan pertama lewat kemolekan rupanya. Dia juga tidak sombong dengan siapapun, asik berteman, didekatnya merasa ingin lama sekali, nyaman aja kalau dekat dengan dia, selalu ingin ngobrol hal apapun didekatnya. Saya seperti orang yang tidak percaya bisa berkenalan lebih dari sekedar teman dengan dia. Dalam pikiran, saya selalu menunjang masa depan dengan FH untuk lebih ideal.

FH adalah sesuatu yang langka. Saya menemukan dia, dalam sebuah pelatihan pemuda dan pemudi. Sebenarnya, saya sudah tahu dia, tapi karena ada kepentingan asmara, saya jadi lebih intensif saja menyapanya. Biar sampai disahihkan kalau kita memang akan benar - benar kenal. Sampai saat ini, FH merupakan teman/sahabat/pacar/keluarga bagi saya. Bukan saya berlebihan mendeskripsikannya tapi memang dia begitu. Saya ingin membantu membuatkan sayap untuk bisa terbang, saya tidak ingin merantainya. 

Di dunia ini, hal yang paling pasti adalah perubahan. Perubahan hidup juga berlaku bagi sebagian orang yang menjemput hidupnya untuk berubah lebih baik termasuk FH ini. Saya siap membantu memperbaiki hidupnya agar terasa lebih hidup. Membangun rumah tangga dengan FH sepertinya seru dan berharga bahkan lebih menyenangkan. 

Kita dalam obrolan kecil, selalu berharap baik dan menyapa tuhan lewat doa untuk meridhoi mimpi - mimpi kita layaknya sebuah keluarga di masa depan. Dia sepertinya sudah tidak sabar, doakan saja supaya saya siap meminangmu nak, FH! Dalam gumpalan rasa, bersamamu selamanya adalah titik puncak bahagia dalam hidup. 

Saya selalu berterima kasih, dengan orang - orang disekeliling saya yang membantu dan membina hubungan saya dengan FH. Kata - kata dia yang paling mujarab adalah ketika dia bilang "Saya yakin sama kamu, bem (Panggilan akrab saya dengan FH" Ujar FH dengan mata berbinar dan yakin. Itu membuat saya menjadi semakin menggebu - gebu untuk mencapai mimpi - mimpi kita. 

Kalau sudah begini, pertanyaan itu, sudah usang. Lebih baik tidak menjawab dengan kata, karena kata - kata hanyalah kata - kata yang tidak ada gunanya jika tidak dipakai oleh seorang manusia. 


Terima Kasih Sudah Membaca

0 comments